Jumat, 03 Januari 2020

Bahan Karet dan Pemanfaatannya

Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua, setelah Thailand. Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan. Menurut sejarahnya pohon karet berasal dari lembah Amazon Brasilia dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis. Pohon karet baru masuk ke Asia pada tahun 1876 M, setelah Inggris menyelundupkan biji karet dari Brazilia untuk dikembangkan di Taman Botani Inggris dan negara-negara jajahannya termasuk Malaysia.

Jenis-Jenis karet
Secara kimiawi karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n.  Ada dua jenis karet, yaitu karet alam dan karet sintetis. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan, dan bisa saling menutupi kelemahan masing-masing.

Karet Alam
Karet alam adalah bahan polimer alam yang diperoleh dari Hevea brasiliensis  Walaupun karet alam sekarang ini jumlah produksi dan konsumsinya jauh di bawah karet sintetis atau karet buatan pabrik, tetapi sesungguhnya karet alam belum dapat digantikan oleh karet sintetis. Bagaimanapun, keunggulan yang dimiliki karet alam sulit ditandingi oleh karet sintetis. Adapun kelebihan-kelebihan yang dimiliki karet alam dibanding karet sintetis adalah.
  1. Memiliki daya elastis atau daya lenting yang sempurna,
  2. Memiliki plastisitas yang baik sehingga pengolahannya mudah,
  3. Mempunyai daya aus yang tinggi,
  4. Tidak mudah panas, dan
  5. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakan.
Beberapa jenis ban seperti ban radial walaupun dalam pembuatannya dicampur dengan karet sintetis, tetapi jumlah karet alam yang digunakan tetap besar, yaitu dua kali lipat komponen karet alam untuk pembuatan ban non-radial. Jenis-jenis ban yang besar kurang baik bila dibuat dari bahan karet sintetis yang lebih banyak. Porsi karet alam yang dibutuhkan untuk ban berukuran besar adalah jauh lebih besar. Ban pesawat terbang bahkan dibuat hampir semuanya dari bahan karet alam.
 Indonesia merupakan negara penghasil karet terbesar kedua Bahan Karet dan Pemanfaatannya
Karet Sintetis
Karet buatan (sintetis) merupakan karet yang terbuat dari proses polimerisasi berbagai jenis zat monomer. Sebagian besar karet buatan (sintetis) dibuat dengan menggunakan bahan baku minyak bumi, minyak, batu bara, dan gas alam. Banyak dari karet sintetis adalah kopolimer, yaitu polimer yang terdiri dari lebih dari satu jenis monomer. Karet sintetis dapat diubah susunannya sehingga diperoleh sifat yang sesuai dengan kegunaannya. Karet sintetis dapat digunakan untuk berbagai keperluan, bahkan dapat menggantikan fungsi karet alam. 
  1. NBR (Nytrile Butadiene Rubber). NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran, seal, gaskot, serta peralatan lain yang banyak dipakai dalam kendaraan bermotor.
  2. CR (Chloroprene Rubber), CR dengan ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.
  3. IIR (Isobutene Isoprene Rubber), IRR mempunyai sifat kedap air, digunakan untuk bahan ban bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, tempat penyimpan lemak dan minyak.
  4. IR (isoprene rubber) atau polyisoprene rubber  Jenis karet ini mirip dengan karet alam karena sama-sama merupakan polimer isoprene. Dapat dikatakan bahwa sifat IR yang mirip sekali dengan karet alam, walaupun tidak secara keseluruhan. Jenis IR memiliki kelebihan lain dibanding karet alam yaitu lebih murni dalam bahan dan viskositasnya lebih baik.
  5. SBR (styrene butadiene rubber). Jenis SBR merupakan karet sintetis yang paling banyak diproduksi dan digunakan. Jenis ini memiliki ketahanan kikis yang baik dan kalor atau panas yang ditimbulkan juga rendah. Namun SBR yang tidak diberi tambahan bahan penguat memiliki kekuatan yang lebih rendah dibandingkan vulkanisir karet alam.

Karet sintetis mempunyai beberapa keunggulan dibanding karet alam . Beberapa keunggulan karet sintetis antara lain sebagai berikut.
  1. Karet sitetis tahan terhadap suhu tinggi/panas, minyak, pengaruh udara, dan kedap gas. 
  2. Karet sintetis memiliki banyak jenis.
  3. Harganya yang cenderung bisa dipertahankan supaya tetap stabil. Hal seperti ini sulit diharapkan dari karet  alam. Harga dan pasokan karet alam selalu mengalami perubahan, bahkan kadang-kadang bergejolak.

Mengidentifikasi Bahan Karet Alami dan Buatan
1. Alat dan Bahan
  • Lima macam benda yang terbuat dari karet (balon karet, gelang karet, bola bekel, dot bayi,karet penghapus atau benda dari bahan karet)
  • 100 cc minyak tanah
  • Botol selai ukuran 200 cc
2. Langkah Kegiatan
  • Kumpulkan 5 macam barang bekas yang terbuat dari bahan karet (misalnya: karet penghapus, karet gelang, bola bekel, dot bayi, balon karet, dan bahan lain yang terbuat dari karet yang ada di sekitarmu).
  • Teliti dan identifikasi sifat bahan tersebut satu-per satu dengan cara : ukurlah masing-masing bahan dengan alat ukur yang sesuai, misalnya dengan penggaris, meteran atau jangka sorong. Catat masing-masing bahan pada Tabel.
  • Rendamlah bahan-bahan tersebut ke dalam botol selai yang berisi minyak tanah selama 6 jam. Hati-hati dalam melakukan kegiatan ini, dan jauhkan dari api.
  • Catat data yang kamu peroleh ke dalam Tabel.
No.Nama BahanUkuran Sebelum
Direndam
Ukuran Sesudah
Direndam
1.Karet penghapus5 cm6 cm
2.Bola bekel4 cm4 cm
3.Dot bayi5 cm5 cm
4.Balon karet15 cm15 cm
5.Karet gelang8 cm9 cm
  • Setelah bahan-bahan tersebut direndam minyak tanah apakah ukurannya berubah? Ada yang berubah dan ada juga yang tidak berubah.
  • Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya berubah? Mengapa demikian? (Penghapus dan karet gelang). Karena bahan-bahan tersebut terbuat dari karet alam sehingga kurang tahan terhadap minyak.
  • Bahan-bahan apa sajakah yang ukurannya tidak berubah? Mengapa demikian?(Bola bekel, dot bayi, balon karet). Karena ketiga bahan tersebut terbuat dari karet sintetis sehingga lebih tahan terhadap minyak.
  • Berdasarkan data tersebut, apa saja yang termasuk bahan karet alami? dan bahan apa saja yang tergolong karet sintetis? Karet alam : Karet gelang dan penghapus, karet sintetis : bola bekel, balon karet, dan dot bayi.